Thursday, April 17, 2014

Kiprah Akademi Berbagi, Komunitas Ilmu Pengetahuan

Sekolah Gratis, Sajikan Pengetahuan Sesuai Keinginan Anggota

Meningkatkan ilmu pengetahuan tidak hanya di bangku sekolah ataupun melalui perkuliahan. Upaya itu bisa juga dilakukan dengan menggandeng komunitas pecinta ilmu pengetahuan di Kota Pontianak. Kali ini, telah hadir komunitas yang patut diacungi jempol, yakni “Akademi Berbagi”. Komunitas ini ada untuk semua kalangan.

AIRIN FITRIANYAH, PONTIANAK

DI Ruang Redaksi Pontianak Post, sekira pukul 12.30, sebanyak tiga puluh peserta mengikuti kegiatan Akademi Berbagi. Kali ini, tema kegiatan yang diusung yaitu “Public Speaking”. Penyelenggara mendatangkan narasumber yang berpengalaman di bidangnya, dari Radio Vollare. “Kita hadirkan narasumber yang berkompeten, baik praktisi di lapangan, maupun dosen di kampus,” kata Iwan Setiawan, Kepala Sekolah Akademi Berbagi, Sabtu (12/4).

Menurut Iwan, akademi berbagi tak hanya menyuguhkan materi yang telah diprogramkan, tetapi juga menyajikan pengetahuan yang diinginkan anggota komunitas. Semua disajikan secara gratis untuk semua kalangan“Untuk materi pendidikan kita bebas. Seperti materi yang pernah diberikan yakni enterpreneurship, bisnis, kiat menulis di blog, teater, dan penulisan jurnalistik.
ANTUSIAS: Para peserta kegiatan Akademi Berbagi antusias mendengarkan materi yang disampaikan dari narasumber, di Ruang Redaksi Pontianak Post, kemarin. DEFRY SHANDO/PONTIANAKPOST

Namun semua materi tergantung dari keinginan peserta, begitu juga dengan pembicaranya disesuaikan,” ucap pria yang juga seorang pandita di Vihara.Pemateri Public Speaking, Jerry menyampaikan kegiatan yang dilaksanakan Sekolah Akademi Berbagi ini sangat bagus. Sebab jarang ada komunitas belajar yang mau ikut terjun dalam pembinaan wawasan secara bersama-sama. Namun kali ini berbeda, ternyata antusiasme peserta dalam mengikuti mata pelajaran public speaking ini sangat ramai.

“Saya melihat banyak audiens yang bertanya tetang bagaimana berkomunikasi secara efektif. Pada intinya komunikasi efektif apabila adanya kesamaan persepsi yang terjadi, baik sifatnya komunikasi satu arah maupun dua arah,” tandasnya.Jerry menambahkan dalam materi public speaking, komunikator perlu mencari topik yang tepat sebelum melakukan pembicaraan kepada komunikan. Hal ini supaya pesan yang ingin disampaikan kepada khalayak ramai mejadi terarah.

Selain itu dia juga menyarankan dalam mengasah kemampuan berbicara di hadapan publik, peserta perlu melakukan latihan sendiri, terutama dengan membiasakan diri untuk berbicara di depan umum. “Untuk mengatasi demam panggung, obatnya harus sering berbicara di depan umum. Sebab secara perlahan-lahan, dengan latihan berbicara di depan umum, kita akan terbiasa. Tapi dengan catatan kita harus berani memulainya,” ujar Jerry.

Relawan Akademi Berbagi, Asep Haryono, mengungkapkan ajang sekolah gratis terlaksana dukungan dari berbagi pihak, di antaranya Pontianak Post dan relawan akademi berbagi lainnya. Dia mengatakan materi yang disampaikan kali ini adalah yang kesepuluh. Asep sudah mengikuti delapan materi. “Senang bisa berada di sini karena berkaitan dengan ilmu. Apalagi kegiatan ini bersifat sosial tanpa dipungut biaya,” ujarnya.

Asep menungkapkan, kegiatan ini dilaksanakan setiap dua bulan sekali. Informasi disebar antar-anggota melalui akun twitter@akademi berbagi pontianak. “Kita bisa bertemu dua bulan sekali ini karena melihat informasi di twitter. Hanya media ini satu-satunya jaringan komunikasi yang menjadi unggulan untuk mempertemukan kami semua,” ujarnya.  Asep mengajak semua kalangan untuk ikut berpartisipasi demi menambah ilmu dan wawasan. “Jangan berhenti mengarungi samudera ilmu karena atas dasar itu manusia akan ditinggikan derajatnya,” pesannya. (*)

Friday, April 11, 2014

Local Leadership Day (LLD) II 4-7 Maret 2014 di Salatiga

Tidak kurang sekitar 35 (Tiga Puluh lima) perwakilan Akademi berbagi dari Seluruh Indonesia hadir dalam gelaran Local Leadership Day (LLD) II tahun 2014 ini.    Beberapa kegiatan yang berhasil diselenggarakan dalam hari kedua LLD II ini antara lain adalah Sesi yang dibawakan oleh 3 Pijar.  Siapakah itu 3 Pijar?  Biar lebih akrab nama bekennya adalah mba Yanti , Bang Zul dan Bang Jansen.  Mau kenal langsung dengan mereka via Twitter? Why not.   Silahkan kontak mereka di @Yantinisro @6ang_joel dan @logamberat   Nah mudah kan?    Terima Kasih buat mba Ai, Founder Akademi Berbagi @akademiberbagi yang sudah memberikan koreksinya.  Siapa saja yang menjadi pemateri lainnya?

Mereka adalah mas Roby Muhammad.  Pemilik akun @robymuhamad ini dikenal sangat luas pengetahuan dan wawasannya  Selain itu juga ada nama Mas Donny BU dengan akun twitternya dengan nama yang sama @donnybu.  Sahabat blogger semuanya bisa mengakses tulisan dan karya mas Donnybu ini dihalaman situs resminta di sini.  "Kami adalah para pengejar mimpi" kata mas Roby Muhammad dalam sebuah sesi yang dibawakannya kepada para Akberian (sebutan bagi pada Relawan Akademi Berbagi)

Materi yang dibawakan mas Donnybu adalah "Internet Safety, Internet Rights, Internet Governance".  Seperti apakah itu yang namanya Internet Sehat?  Ada banyak jawaban yang diajukan para Akberian dalam pertemuan itu. "Internet sehat itu adalah internet yang tidak sakit"  kata salah seorang perwakilan Akberian, sontak jawaban tersebut mengundang gelak tawa. Bukan mentertawakan jawabannya tetapi lebih kepada penyampaiannya yang jenaka. "Bagaimana memberikan edukasi kepada masyarakat akan interet safety ini adalah dengan inform, engage dan support" kata mas Donny BU.


Jembatannya Roboh
Untuk membuat suasana cair karena materi yang dibawakan oleh amazing 3 Pijar ini maka dibuatlah beberapa program kegiatan yang memancing daya nalar, kreatifitas dan juga kejelian dari para Akberian yang berjumlah sekitar 200 orang dari 35 kota perwakilan Akademi Berbagi dari seluruh Indonesia.  Sesi Perkenalan misalnya, semua perwakilan dari Akber seluruh Indonesia maju satu satu untuk memperkenalkan dirinya termasuk perwakilan Akademi Berbagi Pontianak, saya sendiri.  Saya hadir di even ini untuk menjalankan amanah dari Kepala Sekolah Akademi Berbagi Pontianak yakni  Bang Iwan Setiawan


Selain perkenalan diri dan memperkenalkan akber di kota masing masing, para peserta LLD II juga diminta saling berhadapan untuk memperkenalkan diri satu sama lainnya, dan berpencar mencari yang lain untuk berkenalan dengan singkat.  Suara riuh akhirnya membahana di mana mana.   Semua peserta dibagi bagi dalam kelompok kecil terdiri atas 6 Akber dari kota yang diusahakan berbeda beda.  Kelompok kami bernama "Air Putih" keren dan sederhana kan?   Kenapa AIR PUTIH? " Karena Air Putih itu jernih, dan menyehatkan dan dibutuhkan oleh banyak orang itulah air putih" kata Akberian bernama Inri, Akberian Cewek perwakilan Akber Solo

Kegiatan lainnya adalah membuat Story Board yang merupakan refleksi cita cita para Akberian di masa depan.  Dengan menggunakan kliping koran yang sudah disediakan juga pensil  , spidol, dan lem.  Setelah story board vision masing masing dibuat, maka setiap anggota kelompok memperkenalkan story board cita citanya dalam kelompoknya sendiri.  Juga ada sharing story board anggota kelompok kepada yang lainnya.  Dengan berdiri di atas meja dengan lantang memperkenalkan visi dan misinya.

Kemuduan ada Game membuat jembatan yang terbuat dari bahan kertas.  Ini termasuk unik juga karena ketahanan kertas yang dibuat masing masing kelompok akan menjalani "ujian" kekuatannya dengan Bola dan ditimpa beban beberapa buku yang tebal dan berat.  Kelompok "Air Putih" kami belum beruntung, ROBOH kabeh saat di tes pertama. Hiehiheiehiehiee. Tidak apa yang penting Happy sesuai dengan slogan Akademi Berbagi - "Berbagi bkin Happy".  


Mysterious Gift
Acara hari ke 2 ini akhirnya mencapai puncaknya setelah acara dinner atau makan malam. Yakni Api Unggun.   Dalam acara Api Unggun ini unik juga.  Selain ada acara nanyi, gitaran, dan joget joget juga ada acara Hadiah misterius atau Mysterious Gift.   Setiap peserta akan diberikan satu kertas kecil  yang berisi nama seorang perwakilan Akademi Berbagi (Akberian).  Nah siapapun yang tertera di dalam kertas kecil masing masing itu harus dirahasiakan.   Nah nama dalam kertas kecil itulah akan mendapatkan hadiah atau bingkisan berupa apa saja dari  yang bersangkutan.  Hadiah itulah yang akan diberikan di dalam acara Api Unggun nanti malamnya.

Sayangnya acara pemberian Hadiah misterius atau Mysterious Gift. ini waktu sudah tidak mendukung,  Uniknya Api Unggunnya saja sudah padam.  Bahan baku kayu yang dijadikan Api Unggunnya sudah habis dan panitia sudah tidak ada stok kayu lagi yang buat bakaran api unggunnya.  Masa iya sih harus nebang pohon dulu buat dijadikan bahan baku Api Unggun? Hiehiehe tidak la yauu.    Jadi acaranya tidak ada Api Unggun walaupun judul acaranya Api Unggun.   Sayang sekali saya belum sempat memberikan bingkisan untuk partner Mysterious Gift saya itu.  BERSAMBUNG.   (Asep Haryono)


Suasana Dalam Kelas - Foto Asep Haryono
KELAS : Begitu sesi pencerahan dari Amazing 3 Pijar selesai, acara dilanjutkan dengan aktifitas relawan dengan games dan aneka action plan.   Foto Asep Haryono

Saling memperkenalkan diri
HADAPAN : Acara perkenalan juga dilanjutkan antar individu dan antar kelompok. Satu selesai silahkan cari yang lain untuk saling berkenalan.  Mirip semut gitu deh sekali ketemu "salaman".   Foto Asep Haryono

Perkenalan dalam kelompok
KELOMPOK  : Akberian Solo, IRNI, saat memperkenakan dirinya dalam kelompok "Air Putih" , kelompok kami di ajang sesi perkenalan diri di kelas.   Foto Asep Haryono

membuat story board
 STORY BOARD : Tugas berikutnya adalah membuat story board.  Visi atau cita cita yang diwujudkan dalam sketsa kliping.  Masing masing harus dapat menjelaskan hasil karyanya kepada kelompok.  Foto Asep Haryono
Membacakan hasil karyanya
  NAIK MEJA :  Ada sesi sharing bersama.  DIpilih secara acak.  Kepada yang kena tunjuk silahkan naik ke atas meja dan perkenalkan visi dan cita cita dalam StoryBoard yang dibuatnya itu   Foto Asep Haryono
membuat jembatan
  JEMBATAN :  Nah dalam sesi ini kelompok "Air Putih" kami kalah telak. Hiehiehe. Jembatan kertasnya tidak lolos uji melewati Bola dan menahan beban Buku.  Tak apa yang penting Happy   Foto Asep Haryono
Kelompok Air Putih
  AIR PUTIH : Inilah formasi lengkap kelompok AIR PUTIH.  Kelompok yang tak termenangkan dalam sesi pembuatan jembatan kertas ini. Hihihihiihie.  Kelompok kami gabungan dari berbagai kota.  Foto Istimewa
Api Unggun
 API UNGGUN :  Sesi terakhir menjelang hari terakhir Ahad 9 Maret 2014 adalah APi Unggun    Ada joget, lagu melow melow dan rock membahana di sini  Ada sajan snack juga loh  Ahayyyyyyy  Foto Asep Haryono
Tea Time
LOBI :  Acara istirahat baik itu coffee break atau lunch dimanfaatkan untuk saling lobi antar akberian tiap kota di Indonesia.  Saatnya melobi dan memperluas network ya disini ajangnya,  Foto Asep Haryono


Penutup

Setelah semuanya beres dan menjelang makan Siang,  dari panitia penyelenggara  LLD II Salatiga ini kemudian membagikan cinderamata dan souvenir dari beberapa SPONSOR yang sudah menjadi team work Akademi Berbagi dalam LLD II ini diantaranya adalah KOMPAS, Manulife Financial dan Telkomsel.  Dari KOMPAS juga saya mendapat souvenir berupa T-Shirt yang dibagikan oleh para Panitia LLD II ini.  Semua perkalian eh salah perwakilan dari lebih dari 30 (tiga puluh) kota ini mendapatkan 1 (satu) buah kaos.   Selain itu ada juga aneka Game dan Door Prize yang dipandu oleh mas Indra Y Yosodihardjo @indrayust yang bertindak sebagai Master Ceremony (MC).

Selama 3 (tiga) hari kami semua para Akberians dari seluruh Indonesia tumplek di Gelaran Local Leaders Day 2014  yang diperkirakan lebih dari 200 (Dua Ratus) orang ini.  Ada banyak "oleh oleh" yang sudah dirasakan oleh semua Akberians.   Saya pribadi melihat secara keseluruhan penyelenggaraan di Gelaran Local Leaders Day 2014   berhasil sukses.  Tampak sistim manajemen waktu mulai dari penjemputan, isi materi yang full oleh pengajar yang professional hingga proses pemulangan peserta semuanya lancar.  Saya salut atas semua pihak yang sudah bekerja keras siang malam dan sudah bersusah payah demi kesuksesan
di Gelaran Local Leaders Day 2014 Salatiga ini.   Well done 

Kemampuan mengolah dan memanage diri sendiri menjadi seorang volunteer yang mumpuni, punya ketangguhan dalam memimpin dan mengembangkan diri dan memecahkan masalah menjadi salah satu "oleh oleh" dari gelaran LLD II tahun 2014 ini.  "Oleh Oleh" yang bisa dibawa pulang di kota masing masing akberians. Mari kita bangun Indonesia yang lebih baik.  Seperrti dalam kutipan di awal tulisan  "LLD bukan untuk Akademi Berbagi. Tapi untuk relawannya. Saatnya semua relawan memperkuat diri sendiri. Untuk bermanfaaat bagi kotanya" -  pesan Mba Ai , founder Akademi Berbagi.   Sampai jumpa lagi dalam  Local Leaders Day 2016 mendatang (Asep Haryono)